SEKILAS KMHD se- JOGJA
Keluarga Mahasiswa Hindu Dharma (KMHD) merupakan wadah perkumpulan generasi muda Hindu yang ada di masing-masing kampus. Keberadaannya telah banyak memberi arti bagi perkembangan baik bagi anggotanya, Kampusnya, maupun umat Hindu.
Dengan makin bertambahnya jumlah kampus di Jogja, berdampak makin bertambahnya pula jumlah KMHD, meski masih banyak kampus yang memiliki mahasiswa Hindu tapi belum memiliki KMHD. Dan yang lebih memperihatinkan lagi adalah adanya beberapa KMHD yang dulunya sangat Aktif namun sekarang sudah tidak pernah terdengar lagi kabarnya. Perjuangan teman-teman KMHD di lingkungan kampus yang dikelola Yayasan Agama lain juga patut diacungi Jempol, meski secara kelembagaan mereka kurang mendapat perhatian, namun mereka tetap berusaha menghimpun diri dan tetap berusaha menjaga persaudaraan sesama generasi muda Hindu.
Kegiatan antar KMHD di Jogja sebenarnya bukan hal baru, dari dulu kegiatan bersama seperti pembuatan ogoh-ogoh, Bakti Sosial, Kegiatan olah raga, perayaan hari raya bersama dll telah sering dilaksanakan. Dalam perkembangan selanjutnya muncul keinginan untuk semakin sering menggelar kegiatan bersama , membentuk wadah untuk memudahkan koordinasi , membina kerjasama dan meningkatkan peranan mahasiswa bagi perkembangan umat Hindu khususnya di Jogja . Oleh karena itu diperlukan sebuah forum atau wadah yang dapat menampung aspirasi masing-masing KMHD tersebut .
Maka sekitar pertengahan Agustus 2004 beberapa KMHD kemudian mulai berkoordinasi untuk merencanakan suatu kegiatan bersama, dimulai dari 4 KMHD akhirnya berkembang menjadi 12 KMHD bergabung dan membentuk kepanitiaan yang diberi nama Panitia Dharma Tula KMHD se-Jogja. Diketuai oleh Ketut Adi (UPN), Panitia ini berhasil menggelar acara Dharma Tula di Purna Budaya pada 5 Desember 2004 dengan menghadirkan nara sumber Ida Pedanda Made Gunung dari Bali .
Setelah sukses dengan acara tersebut Panitia Dharma Tula KMHD se Jogja diminta menjadi Pelaksana Bakti Sosial (Baksos) Nyepi Daerah Istimewa Yogyakarta. Dalam kegiatan ini perkumpulan/ forum ini sudah berganti nama menjadi KMHD se-Jogja. Baksos menjelang Nyepi yang digelar di Gunung Kidul dan Banguntapan juga sukses dilaksanakan.
Ketika BOM Bali 2 meledak. Seluruh masyarakat kembali berduka, tidak tekecuali para pemuda Hindu Jogja. Dengan persiapan dadakan KMHD se- Jogja dibawah komando Yogi (UGM) mengelar malam renungan Bom Bali 2, dan beberapa hari kemudian diikuti dengan malam renungan bom Bali 1.
Meski stuktur organisasi yang belum jelas , namun KMHD se-Jogja masih tetap eksis. Menjelang Nyepi 2006 KMHD se-Jogja kembali menjadi pelaksana Baksos di Gunung Kidul dan aneka lomba di Banguntapan, pada saat itu yang menjadi koordinator adalah Gin-gin dari STIKES SURYA GLOBAL.
Rencana matang Futsal KMHD se-Jogja yang sedianya akan digelar akhir Mei 2006 terpaksa diundur karena Gempa melanda Jogja 2 hari sebelum hari pelaksanaan. Panitia futsal yang dikomandani Aan Juniarta (ISI) saat ini sudah mulai menggelar rapat intensif untuk kembali menggelar acara yang bertujuan membina sportifitas dan kekeluargaan antar KMHD se-Jogja ini. Rencananya kompetisi yang diikuti oleh 12 tim dari KMHD, PMHD dan Arama Bali akan dilaksanakan pada tanggal 23, 26, 26, 30 November dan 2, 3 Desember, masalah tempat saat ini masih diusahakan di autdoor UPN Veteran Yogyakarta.
Masih banyak hal yang bisa dilaksanakan KMHD se Jogja, meski hanya sebuah wadah komunikasi antar KMHD di Jogja namun peranannya sangat terlihat ditengah kurangnya gaung organisasi Kepemudaan Hindu semacam PERADAH dll. Semoga KMHD se-Jogja semakin solid dan menjadi kekuatan besar Hindu dari kaum muda.